naaaah disini admin pengen ngebahas PV dari len - rin kagamine, yap, siapa sih yang ga tau mereka?virtual dival vocaloid, dari semua lagu lagu ada salah 1 yang punya makna dan cerita yang dalam, bahkan di buat pv nya ^^, disini admin cuma copas sedikit dan mengubah seidikit, tapi maknya sama kok, kita lihat ceritanya dlu yuk ,salam all in one
Servant of evil
uatu hari di sebuah kota yang begitu tenteram, Kanavan, hiduplah sebuah keluarga yang begitu harmonis. Keluarga itu memiliki sepasang anak kembar, Amy dan Jin. Amy sang Adik yang cantik dengan perawakan yang begitu lembut membuat banyak pria yang memujanya. Jin sang Kakak yang tampan yang selalu menemani Amy kemanapun dia pergi. Mereka kembar tak identik tapi ikatan mereka begitu kuat.
Tapi kebahagiaan dua bersaudara itu haruslah brakhir. Suatu hari, ayah mereka terlibat hutang yang sangat besar. Ayah dan ibu mereka bertengkar hebat sampai-sampai sang Ibu harus menerima siksaan fisik dari sang Ayah. Sang Ibu yang tak tahan dengan keadaan itu memilih untuk bercerai. Dan sampailah keputusan perceraian itu. Kedua anak itu yang tak tahu apa-apa sedang bermain bersama saat itu.
“Uhh susah sekali sih”, ucap Amy yang sedang menjalin sesuatu ditangannya.
“Sedang buat apa?”, tanyaku penasaran.
“Hore sudah jadi”, ucap Amy sambil tertawa riang dan menunjukkan sebuah untaian kalung dari ranting dan bunga.
“Aku membuat ini untukmu Jin karena kau sudah menemaniku selama ini” ucap Amy dan memberikan untaian itu padaku.
Tapi tak lama kemudian ayah dan ibu mereka bertengkar lagi diruang tamu. Amy yang ketakutan hanya bisa menangis. Aku tak bisa melakukan apa-apa hanya memeluk Amy dan berbisik “Semua akan baik-baik saja” berulang kali ditelinga Amy. Kemudian ayah keluar dari ruang tamu sambil membanting pintu dan menghampiri kami. Secara paksa ayah menarik Amy dari tanganku dan membawanya pergi dari rumah.
“Ah… Jin!!” teriak Amy sambil menangis.
“Amy!!”
Kemudian ibu keluar dan menghampiriku. Beliau memelukku sambil menangis.
“Maaf Jin. Ini bukan salah siapa-siapa” ucap Ibu sambil menangis dan memelukku dengan erat.
“Tapi ibu… Ayah membawa Amy kemana?”
Ibu hanya tertawa kecil sambil menahan air matanya. Beliau hanya mengelus kepalaku dan pergi ke dapur. Aku tak mengerti itu semua. Yang aku mengerti hanyalah ayah sudah membawa Amy jauh dariku.
10 tahun kemudian
Aku mulai merapikan barang-barangku. Aku diterima sekolah di Serdin Highschool dengan bantuan beasiswa. Sudah sepuluh tahun berlalu sejak kejadian itu. Sejak itu aku tak pernah meninggalkan kota ini hanya dengan harapan Amy akan pulang kerumah ini. Dan bodohnya aku baru menyadari itulah namanya perceraian. Saudara harus terpisahkan adalah resiko yang tak mungkin bisa kami hindari. Aku tak mungkin menyalahkan ayah ataupun ibu. Benar… ini bukan salah siapa-siapa. Aku membuka laci lemariku. Terdapat untaian kalung yang dulu dibuat Amy untukku. Aku mencium kalung itu.
“Amy… aku merindukanmu”, ucapku sambil memeluk kalung itu.
Kemudian aku berangkat naik pesawat. Sesampainya di bandara, aku tak menyangka apa yang kulihat. Aku melihat Amy dikejauhan. Aku berlari sekencang mungkin menghampiri gadis itu. Aku yakin itu Amy.
“Amy!!” teriakku dari kejauhan.
Gadis itu menoleh karena merasa ada yang memanggilnya. Melihat orang yang dirindukannya, dia menutup mulutnya dan mulai menangis. Benarkah itu dia? Jin benarkah itu kau?
Aku kemudian menghampiri Amy. Setelah berlari cukup kencang, Aku mulai kehabisan nafas.
“A…my” ucapku sambil mengatur nafas.
“Jin!” ucap Amy sambil memelukku.
Amy menangis sejadi-jadinya. Aku mengelus kepala Amy seperti yang kulakukan tiap Amy menangis.
“Kenapa kau disini Amy?”
“Aku diterima sekolah di Serdin Highschool”
“Benarkah itu? Aku juga diterima disekolah itu”
“Berarti kita sekolah di tempat yang sama. Jin… aku merindukanmu”
“Aku juga sama… Amy”
Kemudian aku dan Amy naik taksi ke asrama tempat kami akan tinggal nantinya. Sesampainya disana, kami disambut oleh kepala sekolah.
“Selamat datang di Serdin Highschool. Disini adalah asrama untuk para siswa dan siswi Serdin Highschool. Perkenalkan ini kedua anakku Elesis dan Ronan. Ronan adalah kepala asrama pria sedangkan Elesis adalah kepala asrama wanita.”, ucap kepala sekolah sambil memperkenalkan kedua anaknya.
Kemudian Ronan menunjukkan kamarku di asrama pria. Begitu pula Elesis menunjukkan kamar Amy di asrama wanita. Hari-hari indah akan terajut kembali, itulah yang aku dan Amy pikirkan.
2 bulan kemudian
Tak terasa sudah dua bulan aku dan Amy bersekolah di sekolah yang sama. Kami begitu bahagia karena kami bisa bersama lagi setelah 10 tahun kami lalui karena perceraian orang tua kami. Tiba-tiba Ayah datang ke sekolah karena mendengar aku satu sekolah dengan Amy. Saat itu aku dan Amy sedang makan siang bersama di bawah pohon yang rindang.
“Jin… kalau nantinya aku harus berpisah lagi darimu, aku rela menjadi budak iblis agar bisa bersamamu lagi” ucap Amy mendadak ditengah acara makan siang bersama saat itu.
“Kau bicara apa? Tidak akan ada yang bisa memisahkan kita”, ucapku sambil menenangkan Amy akan kekhawatirannya.
Tapi ayah muncul dan dengan marahnya dia menghajarku.
Bugh!!
Pukulan dipipiku begitu keras sampai aku tersungkur di tanah. Amy langsung berlari menghampiriku.
“Jin! Tak kuizinkan kau dan Amy bersama!”, teriak ayah padaku.
Apa maksudnya ini? Kenapa kami dilarang bersama?
“Kenapa ayah? Kenapa? Kami bersaudara. Kami saudara kembar. Kami tak mungkin bisa dipisahkan!” teriakku sambil menggenggam tangan Amy.
Kemudian ayah menarik tangan Amy dan berkata, “Amy akan kujodohkan dengan Ronan. Dan kau Jin, kau sudah ditunangkan dengan Elesis sejak dulu. Jadi terimalah takdir dan jangan dekat dengan Amy lagi!”
Apa? Bertunangan? Kenapa aku dan Amy tidak diberitahu sama sekali?
“Jin!!” teriak Amy yang ditarik ayah sambil menangis. Teriakan itu membuyarkan lamunanku.
Amy… akan bertunangan dengan Ronan? Apakah kami akan berpisah lagi?
Kemudian ibu juga muncul di sekolah. Seperti takdir yang tak mungkin dihindari, ibu memperkenalkanku kepada Elesis sebagai tunangannya. Dan ibu berkata kalau Elesis sudah ditunangkan denganku sejak aku masih kecil. Apa-apaan ini? Kenapa begitu banyak hal yang tak kupahami? Tapi jika aku tidak mengikuti mau ibu pasti ibu akan sedih sekali.
Tapi aku tak menyangka akan muncul tindakan yang tak kuduga dari Amy. Dihari itu, Amy memanggil Elesis kebelakang sekolah. Ya.. Amy membunuh Elesis. Saat itu Amy memanggilku juga ke belakang sekolah. Sambil tersenyum dia menunjukkan mayat Elesis padaku.
“Bukankah aku sudah pernah bilang padamu Jin. Aku akan jadi budak iblis agar bisa bersamamu selamanya. Tak akan kuizinkan ada orang lain membawamu pergi lagi dariku”
“Tapi Amy… kenapa kau harus membunuh Elesis? Aku bisa saja membatalkan pertunanganku dengannya. Kau tak perlu bertindak sejauh ini”
“Kau terlihat bahagia bersamanya Jin! Aku merasa kau akan pergi jauh saat itu. Dan aku berpikir kalau aku harus membunuh Elesis”
“Bagaimana dengan Ronan? Kau bertunangan dengannya”
“Kau tak perlu mengkhawatirkan apapun. Ronan juga sudah kubunuh. Sekarang aku dan kamu akan bersama selamanya”
“Amy…” ucapku sambil memeluk Amy.
Aku mengerti kekhawatiranmu dan kesedihanmu. Kau sampai bertindak sejauh ini? Amy… seberapa besar cintamu padaku?
“Jin..”
“Ya?”
“Aku mencintaimu”
“Aku juga mencintaimu Amy”
Ya aku menyadarinya. Kami saling jatuh cinta. Walaupun kami saudara kembar, tapi aku merasa tak mampu berpisah dengan Amy. Mungkin Amy juga merasakan hal yang sama. Ini mungkin cinta terlarang, tapi kami tak bisa menahan apa yang kami rasakan.
“Amy kita akan pergi yang jauh dari sini. Kau siap?”
“Ya Jin… Aku rela pergi kemanapun asalkan bisa bersamamu selalu”
Kemudian aku dan Amy kabur sejauh mungkin. Pasti polisi akan menyadari siapa pelaku pembunuhan Elesis dan Ronan. Aku akan membawa Amy sejauh mungkin. Tapi… ternyata polisi mampu melacak kepergian kami berdua. Amy akan dihukum pancung karena telah melakukan tindak pembunuhan. Tidak! Aku harus bertindak.
“Amy… sejauh ini kita sudah pergi kemanapun semampu kita. Tapi sepertinya kita tak mungkin bisa kabur lagi. Pakailah bajuku. Aku akan menyamar sebagai dirimu” ucapku sambil melepas pakaianku.
“Eh? Tapi Jin… Mereka akan membawamu pergi. Tidak! Aku tidak mau!” ucap Amy sambil menangis.
“Amy… aku ingin kau terus hidup” ucapku sambil menggenggam tangan Amy.
Kemudian aku meminta Amy cepat-cepat memakai pakaianku. Aku mulai mengganti pakaianku dengan pakaian Amy. Aku harus menyamar sebagai Amy agar dia tidak menerima hukuman itu. Aku akan menyerahkan diriku sebagai Amy. Amy… hiduplah terus untukku.
“Jin!” ucap Amy sambil menarik tanganku seolah tak ingin aku pergi. Sambil menangis Amy terus menggelengkan kepalanya dan menggenggam tanganku sekuat tenaga.
“Amy… aku mencintaimu. Pergilah dan hiduplah sebagai diriku” ucapku sambil mengecup kening Amy.
Dan kemudian aku pergi meninggalkan Amy dirumah kecil yang kami tempati selama ini.
“Tidak…!! Jin…!!” teriak Amy sambil menangis. Setelah itu polisi menangkapku yang menyamar sebagai Amy dan memasukkanku kedalam penjara sampai hari penghukuman tiba. Amy… Aku rela mati asalkan kau bisa terus hidup.
Amy hanya bisa menangis sepanjang hari. Dan kemudian dia melihat untaian kalung yang selama ini selalu dibawa Jin didalam tasnya. Begitu banyak kenangan Amy dan Jin yang diingatnya seperti film yang diputar mundur. Kenangan itu membuat Amy menangis kembali. Kemudian Amy memutuskan pergi menyusul Jin. Dia akan mengakui dirinyalah Amy yang sebenarnya. Amy kemudian meraih jubah kumal yang tergantung didekat pintu dan memakainya.
Tapi Amy terlambat. Hari penghukuman dimajukan dan Jin yang menyamar sebagai Amy akan dihukum pancung. Amy yang melihat dari jauh tak tahan melihat wajah Jin yang tenang seolah berkata “Tidak apa-apa asalkan Amy hidup, aku rela mati untuknya”.
Proses penghukuman pun dimulai. Jin dibawa ketengah lapangan sambil ditemani algojo berbadan besar dan membawa kapak besar. Amy mulai menangis sambil menggenggam dasi Jin di tangannya. Jin dibaringkan dan dilehernya di sekatkan dengan kayu. Algojo itu mulai mengayunkan kapak besarnya dan….. Ya Jin tewas terpenggal. Amy langsung lemas dan menangis dengan keras.
“Tidak… Jin… Kenapa… Aku mencintaimu Jin… Jangan pergi dariku” ucap Amy sambil menangis dan memeluk dasi Jin yang digenggamnya.
Tapi Jin sudah meninggalkannya. Dia sudah tewas menggantikan Amy. Dan kini Amy harus hidup sebagai Jin. Tapi karena dia tak tahan tanpa Jin disisinya, Amy bunuh diri dengan meminum racun..
untuk filmnya bisa di cek di bawah , maaf agak beda dengan ceritanya, cerita hanya saya copas, dan saya bahas mendalam disini..
jadi maksud dr semua, itu cinta terlarang, amy rela membunuh semua yang mengalangi cintanya, tapi cara amy salah, jin menyadari soal pembunuhan itu di lacak polisi, siapapun yang dibunuh akan dihukum mati, jin tidak tinggal dia, dia rela mati demi amy, mereka kembar, ga ada yang bisa membedaka, jadi jin putuskna untuk bertukar pakaian sama amy, dan amy menjalankan hidup seperti jin, dan jin siap mati untuk amy, orang yang dia cintai... hari kematian pun tiba, jin siap atas semua tindakannya..
jin pun siap di pancung, amy kesana untuk mengantikan jin, tapi terlambat, dia melihat jin dibunuh dengan tersenyum melihat ke arahnya , amy frustasi, akhirnya mengakhiri hidupnya juga..
ini menurut ku cerita nya dalem banget.. butuh hati yang terdalam yang tau maknanya ,(duh admin jadi nangis), sekian dulu ya all, salam all in one :)
Servant of evil
uatu hari di sebuah kota yang begitu tenteram, Kanavan, hiduplah sebuah keluarga yang begitu harmonis. Keluarga itu memiliki sepasang anak kembar, Amy dan Jin. Amy sang Adik yang cantik dengan perawakan yang begitu lembut membuat banyak pria yang memujanya. Jin sang Kakak yang tampan yang selalu menemani Amy kemanapun dia pergi. Mereka kembar tak identik tapi ikatan mereka begitu kuat.
Tapi kebahagiaan dua bersaudara itu haruslah brakhir. Suatu hari, ayah mereka terlibat hutang yang sangat besar. Ayah dan ibu mereka bertengkar hebat sampai-sampai sang Ibu harus menerima siksaan fisik dari sang Ayah. Sang Ibu yang tak tahan dengan keadaan itu memilih untuk bercerai. Dan sampailah keputusan perceraian itu. Kedua anak itu yang tak tahu apa-apa sedang bermain bersama saat itu.
“Uhh susah sekali sih”, ucap Amy yang sedang menjalin sesuatu ditangannya.
“Sedang buat apa?”, tanyaku penasaran.
“Hore sudah jadi”, ucap Amy sambil tertawa riang dan menunjukkan sebuah untaian kalung dari ranting dan bunga.
“Aku membuat ini untukmu Jin karena kau sudah menemaniku selama ini” ucap Amy dan memberikan untaian itu padaku.
Tapi tak lama kemudian ayah dan ibu mereka bertengkar lagi diruang tamu. Amy yang ketakutan hanya bisa menangis. Aku tak bisa melakukan apa-apa hanya memeluk Amy dan berbisik “Semua akan baik-baik saja” berulang kali ditelinga Amy. Kemudian ayah keluar dari ruang tamu sambil membanting pintu dan menghampiri kami. Secara paksa ayah menarik Amy dari tanganku dan membawanya pergi dari rumah.
“Ah… Jin!!” teriak Amy sambil menangis.
“Amy!!”
Kemudian ibu keluar dan menghampiriku. Beliau memelukku sambil menangis.
“Maaf Jin. Ini bukan salah siapa-siapa” ucap Ibu sambil menangis dan memelukku dengan erat.
“Tapi ibu… Ayah membawa Amy kemana?”
Ibu hanya tertawa kecil sambil menahan air matanya. Beliau hanya mengelus kepalaku dan pergi ke dapur. Aku tak mengerti itu semua. Yang aku mengerti hanyalah ayah sudah membawa Amy jauh dariku.
10 tahun kemudian
Aku mulai merapikan barang-barangku. Aku diterima sekolah di Serdin Highschool dengan bantuan beasiswa. Sudah sepuluh tahun berlalu sejak kejadian itu. Sejak itu aku tak pernah meninggalkan kota ini hanya dengan harapan Amy akan pulang kerumah ini. Dan bodohnya aku baru menyadari itulah namanya perceraian. Saudara harus terpisahkan adalah resiko yang tak mungkin bisa kami hindari. Aku tak mungkin menyalahkan ayah ataupun ibu. Benar… ini bukan salah siapa-siapa. Aku membuka laci lemariku. Terdapat untaian kalung yang dulu dibuat Amy untukku. Aku mencium kalung itu.
“Amy… aku merindukanmu”, ucapku sambil memeluk kalung itu.
Kemudian aku berangkat naik pesawat. Sesampainya di bandara, aku tak menyangka apa yang kulihat. Aku melihat Amy dikejauhan. Aku berlari sekencang mungkin menghampiri gadis itu. Aku yakin itu Amy.
“Amy!!” teriakku dari kejauhan.
Gadis itu menoleh karena merasa ada yang memanggilnya. Melihat orang yang dirindukannya, dia menutup mulutnya dan mulai menangis. Benarkah itu dia? Jin benarkah itu kau?
Aku kemudian menghampiri Amy. Setelah berlari cukup kencang, Aku mulai kehabisan nafas.
“A…my” ucapku sambil mengatur nafas.
“Jin!” ucap Amy sambil memelukku.
Amy menangis sejadi-jadinya. Aku mengelus kepala Amy seperti yang kulakukan tiap Amy menangis.
“Kenapa kau disini Amy?”
“Aku diterima sekolah di Serdin Highschool”
“Benarkah itu? Aku juga diterima disekolah itu”
“Berarti kita sekolah di tempat yang sama. Jin… aku merindukanmu”
“Aku juga sama… Amy”
Kemudian aku dan Amy naik taksi ke asrama tempat kami akan tinggal nantinya. Sesampainya disana, kami disambut oleh kepala sekolah.
“Selamat datang di Serdin Highschool. Disini adalah asrama untuk para siswa dan siswi Serdin Highschool. Perkenalkan ini kedua anakku Elesis dan Ronan. Ronan adalah kepala asrama pria sedangkan Elesis adalah kepala asrama wanita.”, ucap kepala sekolah sambil memperkenalkan kedua anaknya.
Kemudian Ronan menunjukkan kamarku di asrama pria. Begitu pula Elesis menunjukkan kamar Amy di asrama wanita. Hari-hari indah akan terajut kembali, itulah yang aku dan Amy pikirkan.
2 bulan kemudian
Tak terasa sudah dua bulan aku dan Amy bersekolah di sekolah yang sama. Kami begitu bahagia karena kami bisa bersama lagi setelah 10 tahun kami lalui karena perceraian orang tua kami. Tiba-tiba Ayah datang ke sekolah karena mendengar aku satu sekolah dengan Amy. Saat itu aku dan Amy sedang makan siang bersama di bawah pohon yang rindang.
“Jin… kalau nantinya aku harus berpisah lagi darimu, aku rela menjadi budak iblis agar bisa bersamamu lagi” ucap Amy mendadak ditengah acara makan siang bersama saat itu.
“Kau bicara apa? Tidak akan ada yang bisa memisahkan kita”, ucapku sambil menenangkan Amy akan kekhawatirannya.
Tapi ayah muncul dan dengan marahnya dia menghajarku.
Bugh!!
Pukulan dipipiku begitu keras sampai aku tersungkur di tanah. Amy langsung berlari menghampiriku.
“Jin! Tak kuizinkan kau dan Amy bersama!”, teriak ayah padaku.
Apa maksudnya ini? Kenapa kami dilarang bersama?
“Kenapa ayah? Kenapa? Kami bersaudara. Kami saudara kembar. Kami tak mungkin bisa dipisahkan!” teriakku sambil menggenggam tangan Amy.
Kemudian ayah menarik tangan Amy dan berkata, “Amy akan kujodohkan dengan Ronan. Dan kau Jin, kau sudah ditunangkan dengan Elesis sejak dulu. Jadi terimalah takdir dan jangan dekat dengan Amy lagi!”
Apa? Bertunangan? Kenapa aku dan Amy tidak diberitahu sama sekali?
“Jin!!” teriak Amy yang ditarik ayah sambil menangis. Teriakan itu membuyarkan lamunanku.
Amy… akan bertunangan dengan Ronan? Apakah kami akan berpisah lagi?
Kemudian ibu juga muncul di sekolah. Seperti takdir yang tak mungkin dihindari, ibu memperkenalkanku kepada Elesis sebagai tunangannya. Dan ibu berkata kalau Elesis sudah ditunangkan denganku sejak aku masih kecil. Apa-apaan ini? Kenapa begitu banyak hal yang tak kupahami? Tapi jika aku tidak mengikuti mau ibu pasti ibu akan sedih sekali.
Tapi aku tak menyangka akan muncul tindakan yang tak kuduga dari Amy. Dihari itu, Amy memanggil Elesis kebelakang sekolah. Ya.. Amy membunuh Elesis. Saat itu Amy memanggilku juga ke belakang sekolah. Sambil tersenyum dia menunjukkan mayat Elesis padaku.
“Bukankah aku sudah pernah bilang padamu Jin. Aku akan jadi budak iblis agar bisa bersamamu selamanya. Tak akan kuizinkan ada orang lain membawamu pergi lagi dariku”
“Tapi Amy… kenapa kau harus membunuh Elesis? Aku bisa saja membatalkan pertunanganku dengannya. Kau tak perlu bertindak sejauh ini”
“Kau terlihat bahagia bersamanya Jin! Aku merasa kau akan pergi jauh saat itu. Dan aku berpikir kalau aku harus membunuh Elesis”
“Bagaimana dengan Ronan? Kau bertunangan dengannya”
“Kau tak perlu mengkhawatirkan apapun. Ronan juga sudah kubunuh. Sekarang aku dan kamu akan bersama selamanya”
“Amy…” ucapku sambil memeluk Amy.
Aku mengerti kekhawatiranmu dan kesedihanmu. Kau sampai bertindak sejauh ini? Amy… seberapa besar cintamu padaku?
“Jin..”
“Ya?”
“Aku mencintaimu”
“Aku juga mencintaimu Amy”
Ya aku menyadarinya. Kami saling jatuh cinta. Walaupun kami saudara kembar, tapi aku merasa tak mampu berpisah dengan Amy. Mungkin Amy juga merasakan hal yang sama. Ini mungkin cinta terlarang, tapi kami tak bisa menahan apa yang kami rasakan.
“Amy kita akan pergi yang jauh dari sini. Kau siap?”
“Ya Jin… Aku rela pergi kemanapun asalkan bisa bersamamu selalu”
Kemudian aku dan Amy kabur sejauh mungkin. Pasti polisi akan menyadari siapa pelaku pembunuhan Elesis dan Ronan. Aku akan membawa Amy sejauh mungkin. Tapi… ternyata polisi mampu melacak kepergian kami berdua. Amy akan dihukum pancung karena telah melakukan tindak pembunuhan. Tidak! Aku harus bertindak.
“Amy… sejauh ini kita sudah pergi kemanapun semampu kita. Tapi sepertinya kita tak mungkin bisa kabur lagi. Pakailah bajuku. Aku akan menyamar sebagai dirimu” ucapku sambil melepas pakaianku.
“Eh? Tapi Jin… Mereka akan membawamu pergi. Tidak! Aku tidak mau!” ucap Amy sambil menangis.
“Amy… aku ingin kau terus hidup” ucapku sambil menggenggam tangan Amy.
Kemudian aku meminta Amy cepat-cepat memakai pakaianku. Aku mulai mengganti pakaianku dengan pakaian Amy. Aku harus menyamar sebagai Amy agar dia tidak menerima hukuman itu. Aku akan menyerahkan diriku sebagai Amy. Amy… hiduplah terus untukku.
“Jin!” ucap Amy sambil menarik tanganku seolah tak ingin aku pergi. Sambil menangis Amy terus menggelengkan kepalanya dan menggenggam tanganku sekuat tenaga.
“Amy… aku mencintaimu. Pergilah dan hiduplah sebagai diriku” ucapku sambil mengecup kening Amy.
Dan kemudian aku pergi meninggalkan Amy dirumah kecil yang kami tempati selama ini.
“Tidak…!! Jin…!!” teriak Amy sambil menangis. Setelah itu polisi menangkapku yang menyamar sebagai Amy dan memasukkanku kedalam penjara sampai hari penghukuman tiba. Amy… Aku rela mati asalkan kau bisa terus hidup.
Amy hanya bisa menangis sepanjang hari. Dan kemudian dia melihat untaian kalung yang selama ini selalu dibawa Jin didalam tasnya. Begitu banyak kenangan Amy dan Jin yang diingatnya seperti film yang diputar mundur. Kenangan itu membuat Amy menangis kembali. Kemudian Amy memutuskan pergi menyusul Jin. Dia akan mengakui dirinyalah Amy yang sebenarnya. Amy kemudian meraih jubah kumal yang tergantung didekat pintu dan memakainya.
Tapi Amy terlambat. Hari penghukuman dimajukan dan Jin yang menyamar sebagai Amy akan dihukum pancung. Amy yang melihat dari jauh tak tahan melihat wajah Jin yang tenang seolah berkata “Tidak apa-apa asalkan Amy hidup, aku rela mati untuknya”.
Proses penghukuman pun dimulai. Jin dibawa ketengah lapangan sambil ditemani algojo berbadan besar dan membawa kapak besar. Amy mulai menangis sambil menggenggam dasi Jin di tangannya. Jin dibaringkan dan dilehernya di sekatkan dengan kayu. Algojo itu mulai mengayunkan kapak besarnya dan….. Ya Jin tewas terpenggal. Amy langsung lemas dan menangis dengan keras.
“Tidak… Jin… Kenapa… Aku mencintaimu Jin… Jangan pergi dariku” ucap Amy sambil menangis dan memeluk dasi Jin yang digenggamnya.
Tapi Jin sudah meninggalkannya. Dia sudah tewas menggantikan Amy. Dan kini Amy harus hidup sebagai Jin. Tapi karena dia tak tahan tanpa Jin disisinya, Amy bunuh diri dengan meminum racun..
untuk filmnya bisa di cek di bawah , maaf agak beda dengan ceritanya, cerita hanya saya copas, dan saya bahas mendalam disini..
jadi maksud dr semua, itu cinta terlarang, amy rela membunuh semua yang mengalangi cintanya, tapi cara amy salah, jin menyadari soal pembunuhan itu di lacak polisi, siapapun yang dibunuh akan dihukum mati, jin tidak tinggal dia, dia rela mati demi amy, mereka kembar, ga ada yang bisa membedaka, jadi jin putuskna untuk bertukar pakaian sama amy, dan amy menjalankan hidup seperti jin, dan jin siap mati untuk amy, orang yang dia cintai... hari kematian pun tiba, jin siap atas semua tindakannya..
jin pun siap di pancung, amy kesana untuk mengantikan jin, tapi terlambat, dia melihat jin dibunuh dengan tersenyum melihat ke arahnya , amy frustasi, akhirnya mengakhiri hidupnya juga..
ini menurut ku cerita nya dalem banget.. butuh hati yang terdalam yang tau maknanya ,(duh admin jadi nangis), sekian dulu ya all, salam all in one :)
makna cerita dari lagu len - rin kagamine (servant of evil)
Reviewed by ADMIN AIO
on
06.10
Rating:
rasanya pernah baca nih cerita deh di forum megaxus. ternyata situ ya orgny yg ngepost di forum megaxus.
BalasHapusMin salah artiny tw min
BalasHapusyg bnr itu ceritany anak kembarcyg di pisahkan si rin jdi ratu si len jdi playan...karna len pelayan len rela ngelakuin apa aj asal rin seneng...nah len ini jatuh cinta sma cwe dri negri ijo...tpi cwe dri negri ijo pny pcr dri cwo negri biru...nah si rin ini jatuh cinta am cwo dri negri biru...rin minya len supaya ngebunuh cwe dari negri ijo....karna len ga mw ngeliat rin nangis lgi. .len ngebunuh cwe yg di sukad dia di negri ijo...rin ini terkenal dengan ratu iblis karna suka menghancurkan negri orang...len siap berbuat apa aja asal rin tersenyum...
@siki ciki iya,itu cerita dari fanfict aja, mksdnya sama seperti yang ada maksud kan ^^
BalasHapus(admin O)
Elesis nya di bunuh lah,, menurut aku ini gaada mirip2nya sama yg di vidio nya,
BalasHapusHuhuhu tapi kreatif..
*mendadakingetGC
Yang Jin yang mana, yang si Amy yang mana? gak ketukar tuh Len sama si Rin di cerita itu? Aku tebolak-balik bacanya :'(
BalasHapus