Aku melihat kakak ku lemas, ada apa ini?. Kakak ku
pucat,lemas,dan tatapannya kosong, aku memanggil ya berkali kali tapi dia tidak
menyaut,ibunya Ronan menghampiri ku dan kakaku sambil memberikan roti coklat.
“Ini. Makanlah,berikan satunya kepada kakak mu itu” perintah
ibunya Ronan.
Aku memotek roti ku dengan kakak ku,ku suap dia dengan roti
itu dan sambil memberinya secangkir teh hangat,tiba tiba kakakku sadar kembali.
“Mari?M..MARI !!” teriak kakaku
“Tenang lah,aku disini. Apa yang terjadi pada ibu dan ayah?”
“mereka dalam masa kritis, karena lambung ayah pecah, dan
paru paru ibu mengalami pendarahan” jawab kakakku sambil menangis.
Aku hanya bisa terbengong dan menangis,” ya Tuhan,apa yang kau perbuat kepada keluarga ku ini?aku tidak mau
kehilangan mereka,mereka orang tua yang ku sayang dan ku cinta,aku akan
menukarkan nyawa ku kalau bisa dengan nyawa mereka,aku ingin melihat mereka
bahagia, melihat orang yang kusayang bahagia,kapan kau cabut cobaan ini
yaTuhan?”. Tak ku sadari aku menangis deras dan Ronan berdiri di depan ku
persis sambil memberi sapu tangannya.
“Ini Mar,jangan menangis,mereka pasti baik baik saja” ucap
ronan sambil bersimpu lutut menyamakan tinggi ku dan dia
“Ronan,ibu harus kembali kerumah,ibu tidak bisa lama lama
disini, mau kah kau menjaga Mari dan kakak nya itu? “ tanya ibunya lembut.
Ronan hanya tersenyum dan menganguk. Aku tak menyangka Ronan
sebaik ini.
Ibu Ronan mohon pamit kepada ku dan kakak ku,dan tinggal
Ronan yang ada disisi ku kini. Aku tidak menyangka dan sangat tidak
menyangka,Ronan.....itu baik.
“Kau mau makan Mar?dari tadi kau tidak makan,dan hanya
menyuapi kakak mu itu” tanya Ronan sambil melihat ke arah ku dengan mata biru
yang dalam itu.
“Ah tidak usah,aku masih kenyang” jawab ku
Tapi kakak ku mengeleng dan berbisik kepada Ronan,ku lihat
Ronan diam sejenak dan memejamkan
matanya dan menganguk, dan berkata “Baiklah.”
Tiba tiba Ronan menarik tangan ku lembut dan berkata “Ayo
kita ke kantin,kau harus makan”
“Tapi,kakak ku...” jawab ku ragu, kakak ku melihat reaksi ku
saat itu, dan mendorong ku untuk berdiri.
Dan akhirnya ku putuskan aku makan bersama Ronan,malam sabtu
itu malam yang dingin. Kami makan di kantin rumah sakit,lalu kami mengambil
tempat duduk dan memesan makanan.
Kami diam seribu bahasa dan seribu pori pori basah(boong
deng), dan tiba tiba ronan membuka topik pembicaraan.
“Kau itu dari 4 berapa?” tanya laki laki biru ini.
“Kelas 4D, kau?” tanya ku balik
“Aku?aku kelas 6, hahahaha” jawabnya sambil tertawa dan
membuka jaketnya.
“Apa?kelas 6?” tanya ku kaget, pantas saja,aku jarang
melihat di koridor umum, maksudnya koridor umum, sekolah ku mempunyai 3 gedung,
1 gedung untuk kelas 1 s/d 5 dan gedung ke2 untuk kelas 6 saja, dan sisanya
untuk gedung urusan sekolah.
“he’e” Jawab nya manis,aku kaget, melihat sikapnya.Ternyata
sikapnya berbeda dari yang ku ketahui.
Aku melamunkan sikapnya , dan tiba tiba dia mengangetkan ku.
“Hoi. Aku ingin ke toilet sebentar ya, dan kau, pakelah
jaket ku, udara disini dingin” suruhnya.Tapi aku diam saja.
Setelah 15 menit berlalu,makanan kami datang dan Ronan belum
kunjung kembali.
“Maaf lama,ramai sekali di toilet itu.” Katanya sambil
melihat ke arah ku dan kursinya.
“Hei kau, sudah ku bilang pakailah jaket ku ini.” Katanya sambil
memberiku jaket, tapi sayang aku tidak mengambilnya, akhirnya dia memaksa dan
memakaikan jaket nya di punggung ku sambil berkata “Jaga kesehatan mu”
Aku mendengar kata kata itu, kata kata yang belum pernah
Sieghart katakan pada ku,ah.. tiba tiba aku mengingat Sieghart lagi.
Ronan sadar atas lamunan ku dan bertanya “Ada apa Mari?ada
sesuatu yang mengangu mu?”
Aku hanya mengeleng dan melanjutkan makan.
Tiba tiba aku menangis, mengingat semua cobaan tuhan yang
diberikan pada ku, Sieghart pergi meninggalkan ku, orang tua ku sakit,aku
lemah,aneh,dan tidak normal.
“Hey,kau jangan menangis,kalo menangis muka manis mu luntur”
kata Ronan sambil memberi ku tisu.
“Aku sedang tidak ingin bercanda,aku tidak manis sama
sekali, aku aneh.” Jawab ku lantang
Ronan diam sejenak dan tersenyum “Maafkan kata kata ku waktu
itu,aku memang begitu kalau bertemu orang baru,tapi kau terlihat manis kok”
katanya sambil tersenyum malu.
Besok hari minggu, Ronan mengajak ku untuk ke festival obat
di Kungji Town,”Bagaimana?kau mau?sekalian cari obat untuk orang tua mu,
mungkin kita bisa membantu sedikit”
Aku hanya diam, aku harus menanyakan itu pada kakakku, apa
tak apa apa dia ku tinggal?
“Hahaha baiklah, aku tidak memaksa mu, hari ini sudah malam,
mau ku antar pulang?”tanya sekali lagi, dan kali ini aku menjawabnya dengan
anggukan.
Aku kembali ke tempat kakak ku, dan meminta izin untuk
pulang, tapi kakak ku bilang seperti ini
“Ronan,kalau bisa kau menginap saja
dirumah,teman ku sudah kembali ke rumahnya” suruh kakak ku.
Aku hanya bisa kaget “Apa?tinggal di rumah?ka Lire?sudah
balik?”, kakak ku hanya menjawab senyuman.
Aku sedikit melirik Ronan,dia tampak
sedang berfikir , dan tidak lama kemudian dia menjawab “ Ya, lagi pula besok
libur kan?”
Akhirnya aku pulang bersama dan Ronan menginap di rumah ku,
sesampai sirumah Ronan meminta izin untuk menelpon ibunya.yang ku kaget ibunya
mensetujuinya.
kami akhirnya nonton bersama, membereskan rumah ku bersama.
Tak ku sangka ,dengan perubahan sikap Ronan terhadap ku.
Ronan berjalan ke atas, dan aku lupa mengunci pintu kamar
ku, dia menemukan surat Sieghart , dan ekspresi wajahnya berubah, ada apa
dengan dia?
(08) Im Mari " the princess of my life"
Reviewed by ADMIN AIO
on
06.24
Rating:
Tidak ada komentar: