Aku memberanikan membuka surat dari dia, sesorang yang tak kusangka mengirimkan aku surat.
Aku melihat surat ini, aku merasakan sesak di dadaku, aku ingin menangis tapi seperti tidak bisa, seperti kehilangan air mata. Aku melipat surat, dan pergi ke bawah untuk makan siang.
Ka Yui melihat ku lesu ,dan bertanya “ada apa?” , aku mengeleng penuh, dan duduk di meja makan sambil menyenderkan kepala ku di meja makan.
Kakak ku menyiapkan masakan gurita bakar dengan saus mayones, makanan kesukaan ayahku, ah besok aku ingin membesuk ayah dan ibu, pikir ku dalam hati. Kami makan dengan lahap,selesai makan aku mencuci piring dan alat makan yang lain, kakak ku pergi keruang tamu dan menelpon seseorang, dan kembali ke tempat ku berada sambil berkata “Mar,aku ingin ke rumah sakit,apa kau mau ikut?”, aku cuma tersenyum sambil mematikan keran dan menjawab “aku sedang tidak merasa baik ka,titipkan salam ku saja”
Kakak ku mengerti ku sepenuhnya dan menganguk, dia pergi ke kamarnya untuk menganti bajunya.15 menit berlalu, aku selesai menyuci piring, dan kakak ku keluar dari kamarnya.
Aku kaget dengan penampilannya,dia sangat cantik, aku binggung dia ingin pergi kencan atau ke rumah sakit?. “kau ini ingin kemana?rapih sekali” tanya ku, kakak ku menjawab “ah elah, kenapa sih?kakaknya mau tampil beda aja ga boleh”, aku hanya tertawa melihat sikap kakaku yang satu ini, di menguncir rambutnya menjadi 2 bagian di belakang kepala, dengan baju gaya musim semi, yaitu long dress motif bunga berwarna ungu dan jaket model wanita karir berwarna ungu pula.
“oke, aku pergi,mungkin sampai malam, kalau kau lapar, panaskan saja gurita di lemari es,kalo ada tlp, menanyakan aku, jawab saja aku pergi,oke aku pergi !” kata kakak yang terlihat cantik ini. Aku hanya menganguk tanda mengerti,”baik jangan pulang larut ya,besok aku sekolah !” suruh ku, kakak ku hanya tersenyum sambil memakai sepatu sendalnya.
Aku kembali ke atas, kekamar lebih tepatnya untuk pergi tidur. Aku melihat surat itu ,surat dari Sieghart di atas meja ku.
Ingin rasanya aku membalas surat ini, tapi aku merasa ada halangan di antara aku dan dia, hah !
Tak pantasnya aku memikirkan ini, ini terlalu cepat,aku masih kelas 4 sd, masih jauh untuk menempuh hal hal seperti itu. Jadi ku putuskan untuk nanti membalas surat itu.
Akhirnya aku tidur siang, mengistirahatkan pikiran ku..
Selang beberapa jam kemudia, telepon rumah berbunyi, aku turun kebawah untuk mengankatnya, “ya tunggu sebentar!” kata ku sambil mengosok mata ku,aku turun melewati tangga tanpa mengunakan kacamata,dan akhirnya aku terjatuh .AW ! kepala ku terbentur tembok di ujung tangga ,dan berdarah,kepala ku berkunang kunang saat melihat darah.
Tapi ku lanjutkan langkah ku mengangkat telepon itu sambil memegang kepala ku
“Hallo dengan keluarga onette, ini siapa?” tanya ku, tiba tiba, aku mendengar suara orang menangis, semua bulu yang ada di tubuh ku berdiri semua “He..Heeii !!ini siapa?kalau kau tak mau menjawab akan ku tutup” kata ku sambil ketakutan, tiba tiba ada suara perempuan berteriak “MARI !! TOLONG KAU KERUMAH SAKIT SEKARANG ! AYAH DAN IBU SEKARAT, DETAK JANTUNG MEREKA MELEMAH, CEPAT !” Teriak kakak ku di ujung telepon, apa?sekarat?tidak...tidak mungkin,aku langsung menutup telepon, dan lari ke kamar, mengambil jaket dan tas, dan berlari ke arah stasiun.
Di jalan aku berlari sekencang mungkin, aku tidak peduli apapun ! yang aku pedulikan orangtua ku harus selamat !, aku berlari sambil melamun dan menangis, tak ku sangka aku menabrak Ronan yang sedang membawa barang belajaan.
Dan tabrakan itu tidak bisa terkhelakan.
“Adoh !dasar orang bodoh !,kau punya mata ga sih?” makinya sambil memegang kepalanya dan membereskan barang barangnya,aku hanya bisa menunduk,takut dia melihat ku, tapi nihil, dalam posisi normal ronan mengenaliku “Kau..kau si mata aneh itu kan?”tanya dia sambil kaget. Aku hanya bisa menangis dan tidak dapat berkata apa apa. “Lah?kenapa kau menangis?bodoh!” makinya lagi,aku menangis kuat saat itu, ronan kebinggungan melihat sikap ku, dan bertanya “Ada apa?”
Aku mencoba berlari lagi,tapi kepala ku pusing sekali, karena terbentur keras 2 kali, akhirnya aku jatuh pingsan di depannya sambil sedikit mendengar kata kata ronan “Heh..heei jangan ping..” dan aku tidak bisa mendengar apa apa lagi.
Lalu aku siuman, aku mendapati diri ku di sebuah rumah besar dan mewah,yang ku pikirkan sekarang,apa aku sudah mati?
Aku melihat sekeliling dan mencubit diriku,ku kira ini mimpi, aku mencubit diriku keras dan berteriak “Auuw!”, tiba tiba ada wanita yang masuk ke keruangan dimana aku berada dan bertanya “Apa kau baik baik saja?”, aku hanya tersenyum, wanita ini cantik sekali,baik pula. Dia menyiapkan aku makanan “Ayo Mar,silahkan dimakan.”
Apa?dia mengenalku?
Aku memberanikan diri bertanya pada wanita berambut biru panjang ini “Aku sedang apa disini?ini dimana?”, perempuan itu tersenyum dan memanggil seseorang “Ronan,kemari nak”.
Ronan masuk keruangan itu,dan menatap ku tajam dan bertanya “Kenapa kau bisa pingsan?padahal hanya di tabrak,dasar bodoh” , perempuan berambut panjang itu menatap Ronan dan aku “Mari,perkenalkan aku ibunya ronan,dan selamat datang dirumah keluarga kami” katanya sambil tersenyum.
Apa? Aku dirumah Ronan?dan ini ibunya?aku hanya bisa tertawa dalam hati, sikap Ronan dan ibunya sangat berbeda, ibunya cantik dan anggun sekali,Ronan nya seperti anak nakal.
“Terima kasih,tapi aku sedang terburu buru, orang tua ku sedang sekarat dirumah sakit, jadi aku mohon diri untuk pergi.” Kata ku sambil menundukan kepala, aku melihat Ronan seperti kaget “A..apa?orang tua mu?” tanya nya sambil memastikan lagi ,aku hanya menganguk dan berusaha duduk meski kepala ku masih pusing sekali. “Anak malang, baiklah ibu akan membantu mu, Ronan,tolong bilang ke pak Aron untuk siapkan mobil, untuk mengantar kan Mari.” Perintah ibunya kepada Ronan hanya menganguk dan pergi berlari.
Tak lama kemudian aku pergi kerumah sakit bersama Ronan dan ibunya.setiba dirumah sakit, Aku melihat kakak ku diujung lorong sambil menundukan kepalanya,aku berlari menuju dirinya, dan meninggalkan Ronan dan ibunya tanpa berkata terima kasih.
Apa yang terjadi?
“Maaf sebelunya Mari,aku tidak berpamitan kepada mu,aku ingin
kerumah mu,tapi kakak ku terlalu sibuk menyuruhkan membereskan barang
,aku memberikan mu surat ini agar tidak salah paham ,kalau aku tidak
akan mengabarkan mu lagi,aku hanya ingin bilang,kalau aku......ah
sudahlah,lupakan itu Mar,mungkin belum saat nya,aku akan kembali saat
kita SMU,ku harap kau tidak melupakan ku, dan membalas surat ku
ini,kebetulan aku pindah deket stasiun, jadi kalau aku rindu pada mu aku
bisa pergi menemui mu, oh iya, ini alamat ku kalau kau tak keberatan
membalas surat ku ini,untuk percakapan yang sempat tertunda waktu
itu,apa kau akan memberitaukan ku, Mar?you are “the princess of my life”
Mari
Alamat ku di : ******** *****,*****,Archimedia.
Aku pasti akan merindukan mu, tolong balas surat ini .
Alamat ku di : ******** *****,*****,Archimedia.
Aku pasti akan merindukan mu, tolong balas surat ini .
Sieghart”
Aku melihat surat ini, aku merasakan sesak di dadaku, aku ingin menangis tapi seperti tidak bisa, seperti kehilangan air mata. Aku melipat surat, dan pergi ke bawah untuk makan siang.
Ka Yui melihat ku lesu ,dan bertanya “ada apa?” , aku mengeleng penuh, dan duduk di meja makan sambil menyenderkan kepala ku di meja makan.
Kakak ku menyiapkan masakan gurita bakar dengan saus mayones, makanan kesukaan ayahku, ah besok aku ingin membesuk ayah dan ibu, pikir ku dalam hati. Kami makan dengan lahap,selesai makan aku mencuci piring dan alat makan yang lain, kakak ku pergi keruang tamu dan menelpon seseorang, dan kembali ke tempat ku berada sambil berkata “Mar,aku ingin ke rumah sakit,apa kau mau ikut?”, aku cuma tersenyum sambil mematikan keran dan menjawab “aku sedang tidak merasa baik ka,titipkan salam ku saja”
Kakak ku mengerti ku sepenuhnya dan menganguk, dia pergi ke kamarnya untuk menganti bajunya.15 menit berlalu, aku selesai menyuci piring, dan kakak ku keluar dari kamarnya.
Aku kaget dengan penampilannya,dia sangat cantik, aku binggung dia ingin pergi kencan atau ke rumah sakit?. “kau ini ingin kemana?rapih sekali” tanya ku, kakak ku menjawab “ah elah, kenapa sih?kakaknya mau tampil beda aja ga boleh”, aku hanya tertawa melihat sikap kakaku yang satu ini, di menguncir rambutnya menjadi 2 bagian di belakang kepala, dengan baju gaya musim semi, yaitu long dress motif bunga berwarna ungu dan jaket model wanita karir berwarna ungu pula.
“oke, aku pergi,mungkin sampai malam, kalau kau lapar, panaskan saja gurita di lemari es,kalo ada tlp, menanyakan aku, jawab saja aku pergi,oke aku pergi !” kata kakak yang terlihat cantik ini. Aku hanya menganguk tanda mengerti,”baik jangan pulang larut ya,besok aku sekolah !” suruh ku, kakak ku hanya tersenyum sambil memakai sepatu sendalnya.
Aku kembali ke atas, kekamar lebih tepatnya untuk pergi tidur. Aku melihat surat itu ,surat dari Sieghart di atas meja ku.
Ingin rasanya aku membalas surat ini, tapi aku merasa ada halangan di antara aku dan dia, hah !
Tak pantasnya aku memikirkan ini, ini terlalu cepat,aku masih kelas 4 sd, masih jauh untuk menempuh hal hal seperti itu. Jadi ku putuskan untuk nanti membalas surat itu.
Akhirnya aku tidur siang, mengistirahatkan pikiran ku..
Selang beberapa jam kemudia, telepon rumah berbunyi, aku turun kebawah untuk mengankatnya, “ya tunggu sebentar!” kata ku sambil mengosok mata ku,aku turun melewati tangga tanpa mengunakan kacamata,dan akhirnya aku terjatuh .AW ! kepala ku terbentur tembok di ujung tangga ,dan berdarah,kepala ku berkunang kunang saat melihat darah.
Tapi ku lanjutkan langkah ku mengangkat telepon itu sambil memegang kepala ku
“Hallo dengan keluarga onette, ini siapa?” tanya ku, tiba tiba, aku mendengar suara orang menangis, semua bulu yang ada di tubuh ku berdiri semua “He..Heeii !!ini siapa?kalau kau tak mau menjawab akan ku tutup” kata ku sambil ketakutan, tiba tiba ada suara perempuan berteriak “MARI !! TOLONG KAU KERUMAH SAKIT SEKARANG ! AYAH DAN IBU SEKARAT, DETAK JANTUNG MEREKA MELEMAH, CEPAT !” Teriak kakak ku di ujung telepon, apa?sekarat?tidak...tidak mungkin,aku langsung menutup telepon, dan lari ke kamar, mengambil jaket dan tas, dan berlari ke arah stasiun.
Di jalan aku berlari sekencang mungkin, aku tidak peduli apapun ! yang aku pedulikan orangtua ku harus selamat !, aku berlari sambil melamun dan menangis, tak ku sangka aku menabrak Ronan yang sedang membawa barang belajaan.
Dan tabrakan itu tidak bisa terkhelakan.
“Adoh !dasar orang bodoh !,kau punya mata ga sih?” makinya sambil memegang kepalanya dan membereskan barang barangnya,aku hanya bisa menunduk,takut dia melihat ku, tapi nihil, dalam posisi normal ronan mengenaliku “Kau..kau si mata aneh itu kan?”tanya dia sambil kaget. Aku hanya bisa menangis dan tidak dapat berkata apa apa. “Lah?kenapa kau menangis?bodoh!” makinya lagi,aku menangis kuat saat itu, ronan kebinggungan melihat sikap ku, dan bertanya “Ada apa?”
Aku mencoba berlari lagi,tapi kepala ku pusing sekali, karena terbentur keras 2 kali, akhirnya aku jatuh pingsan di depannya sambil sedikit mendengar kata kata ronan “Heh..heei jangan ping..” dan aku tidak bisa mendengar apa apa lagi.
Lalu aku siuman, aku mendapati diri ku di sebuah rumah besar dan mewah,yang ku pikirkan sekarang,apa aku sudah mati?
Aku melihat sekeliling dan mencubit diriku,ku kira ini mimpi, aku mencubit diriku keras dan berteriak “Auuw!”, tiba tiba ada wanita yang masuk ke keruangan dimana aku berada dan bertanya “Apa kau baik baik saja?”, aku hanya tersenyum, wanita ini cantik sekali,baik pula. Dia menyiapkan aku makanan “Ayo Mar,silahkan dimakan.”
Apa?dia mengenalku?
Aku memberanikan diri bertanya pada wanita berambut biru panjang ini “Aku sedang apa disini?ini dimana?”, perempuan itu tersenyum dan memanggil seseorang “Ronan,kemari nak”.
Ronan masuk keruangan itu,dan menatap ku tajam dan bertanya “Kenapa kau bisa pingsan?padahal hanya di tabrak,dasar bodoh” , perempuan berambut panjang itu menatap Ronan dan aku “Mari,perkenalkan aku ibunya ronan,dan selamat datang dirumah keluarga kami” katanya sambil tersenyum.
Apa? Aku dirumah Ronan?dan ini ibunya?aku hanya bisa tertawa dalam hati, sikap Ronan dan ibunya sangat berbeda, ibunya cantik dan anggun sekali,Ronan nya seperti anak nakal.
“Terima kasih,tapi aku sedang terburu buru, orang tua ku sedang sekarat dirumah sakit, jadi aku mohon diri untuk pergi.” Kata ku sambil menundukan kepala, aku melihat Ronan seperti kaget “A..apa?orang tua mu?” tanya nya sambil memastikan lagi ,aku hanya menganguk dan berusaha duduk meski kepala ku masih pusing sekali. “Anak malang, baiklah ibu akan membantu mu, Ronan,tolong bilang ke pak Aron untuk siapkan mobil, untuk mengantar kan Mari.” Perintah ibunya kepada Ronan hanya menganguk dan pergi berlari.
Tak lama kemudian aku pergi kerumah sakit bersama Ronan dan ibunya.setiba dirumah sakit, Aku melihat kakak ku diujung lorong sambil menundukan kepalanya,aku berlari menuju dirinya, dan meninggalkan Ronan dan ibunya tanpa berkata terima kasih.
Apa yang terjadi?
(07) iam mari "the princess of my life"
Reviewed by ADMIN AIO
on
05.54
Rating:
Tidak ada komentar: